Pengertian Fungsi dan Jenis IP Address

20.07

1.      Pengertian IP Adress
IP Address (Internet Protocol Address) merupakan deretan angka biner antara 32 bit sampai dengan 128 bit yang digunakan sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam jaringan internet. Angka 32 bit digunakan untuk alamat IP Address versi IPv4 dan angka 128 bit digunakan untuk IP Address versi IPv6 untuk menunjukkan alamat dari komputer pada jaringan internet berbasis TCP/IP.

IP Address memiliki identitas numerik yang akan dilabelkan kepada suatu device seperti komputer, router atau printer yang terdapat dalam suatu jaringan komputer yang menggunakan internet protocol sebagai sarana komunikasi.

 2.      Fungsi Ip address

a.   Alat Identifikasi Host atau antar muka pada jaringan komputer.
Jika diilustrasikan seperti kehidupan nyata, maka IP Address berfungsi sebagai nama ataupun identitas seseorang. Dalam hal ini, seperti halnya nama, setiap komputer memiliki IP Address yang unik da berbeda antara datu dengan yang lainnya (yang terkoneksi pada satu jaringan komputer).

b.   Alamat Lokasi Jaringan
Fungsi selanjutnya dari IP Address yaitu sebagai petunjuk alamat lokasi jaringan. IP Address akan menunjukkan lokasi keberadaan sebuah komputer, berasal dari mana, ataupun negara mana. Dalam hal ini, seperti halnya dalam kehidupan nyata, rute yang haru ditempuh agar data yang di inginkan bisa sampai ke komputer yang ingin dituju.

3.      Jenis Ip address
 
a.   IP versi 4 (IPv4)
Internet protocol version 4 atau IPv4 terdiri dari 32-bit dan bisa menampung lebih dari 4.294.967.296 host di seluruh dunia. Sebagai contoh yaitu 172.146.80.100, jika host di seluruh dunia melebihi angka 4.294.967.296 maka dibuatlah IPv6.
b.   IP versi 6 (IPv6)
IPv6 diciptakan untuk menjawab kekhawatiran akan kemampuan IPv4 yang hanya menggunakan 32 bit untuk menampung IP Address di seluruh dunia, semakin banyaknya pengguna jaringan internet dari hari ke hari di seluruh dunia IPv4 dinilai suatu saat akan mencapai batas maksimum yang dapat ditampungnya, untuk itulah IPv6 versi 128 bit diciptakan. Dengan kemampuanya yang jauh lebih besar dari IPv4 dinilai akan mampu menyediakan IP Address pada seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia yang semakin hari semakin banyak.
Internet protocol versi 6 atau IPv6 ini terdiri dari 128 bit. IP ini 4 kali dari IPv4, tetapi jumlah host yang bisa ditampung bukan 4 kali dari 4.294.967.296 melainkan 4.294.967.296 pangkat 4, jadi hasilnya 340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456.

4.      Pembagian Kelas IP Addres 
IP Address versi 4 terdiri atas 4 oktet, nilai 1 oktet adalah 255. Karena ada 4 oktet maka jumlah IP Address yang tersedia adalah 255 x 255 x 255 x 255. IP Address sebanyak ini harus dibagi-bagikan keseluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Untuk mempermudah proses pembagiannya, IP Address harus dikelompokan dalam kelas-kelas.

IP Address dikelompokan dalam lima kelas, yaitu kelas A, B, C, D, dan E. Perbedaannya terletak pada ukuran dan jumlah. 
  • IP Address kelas A jaringan.
  • IP Address Kelas B digunakan untuk jaringan berukuran besar dan sedang.
  • IP Address Kelas C untuk pembagian jaringan yang banyak, namun masing-masing jaringan memiliki anggota yang sedikit. 
  • IP Address Kelas D dan E juga didefinisikan, tetapi tidak digunakan dalam penggunaan normal, kelas D diperuntukan bagi jaringan multicast, dan E untuk Eksperimental.
Pembagian kelas-kelas IP Address didasarkan pada dua hal, yaitu Network ID dan Host ID dari suatu IP Address Setiap IP Address selalu merupakan pasangan network ID (Identitas Jaringan) dan Host ID (Indentitas Host) dalam suatu jaringan)


a.      Kelas A
 
  1. Panjang Net ID : 8 bit (1 oktet)
  2. Panjang Host ID : 24 bit (3 oktet)   
  3. Oktet pertama : 0 – 127
  4. Range IP Address : 1.xxx.xxx.xxx.sampai 126.xxx.xxx.xxx (0 dan 127 dicadangkan) 
  5. Jumlah Network : 126 
  6. Jumlah IP Address : 16.777.214
  7. IP kelas A untuk sedikit jaringan dengan host yang sangat banyak. cara membaca IP Address kelas A misalnya 113.46.5.6 ialah Network ID :113, Host ID = 46.5.6

b.      Kelas B

1)    2 bit pertama : 10
2)    Panjang Net ID : 16 bit (2 oktet)
3)    Panjang Host ID : 16 bit (2 oktet)
4)    Oktet pertama : 128 – 191
5)    Range IP Address : 128.0.0.xxx sampai 191.255.xxx.xxx
6)    Jumlah Network : 16.384
7)    Jumlah IP Address : 65.534
8)    Biasa digunakan untuk jaringan besar dan sedang. dua bit pertama selalu di set 10. 16 bit selanjutnya, network IP kelas B dapat menampung sekitar 65000 host.

c.      Kelas C 

1)      3 bit pertama : 110
2)      Panjang Net ID : 24 bit (3 oktet)
3)      Panjang Host ID : 8 bit (1 oktet)
4)      Oktet pertama : 192 – 223
5)      Range IP Address : 192.0.0.xxx sampai 255.255.255.xxx
6)      Jumlah Network : 2.097.152
7)      Jumlah IP Address : 254
8)      Host ID adalah 8 bit terakhir, dengan IP kelas C, dapat dibentuk sekitar 2 juta network yang masing-masing memiliki 256 IP Address Tiga bit pertama IP Address kelas C selalu berisi 111 dengan 21 bit berikutnya. Host ID ialah 8 bit terakhir.

d.      Kelas D
   
1)      4 Bit pertama : 1110 
2)      Bit multicast : 28 bit  
3)      Byte Inisial : 224-247
4)      Deskripsi : Kelas D adalah ruang alamat multicast
5)    Kelas ini digunakan untuk keperluan Multicasting. 4 bit pertama 1110, bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP Address ini. Dalam multicasting tidak dikenal network bit dan host bit.


e.      Kelas E 




1)    4 bit pertama : 1111 
2)    Bit cadangan : 28 bit
3)    Byte inisial : 248-255
4)    Deskripsi : Kelas E adalah ruang alamat yang dicadangkan untuk keperluan eksperimental.

  
 
      5.      Subnetting Pada IP class C 
    




      NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26

Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).

Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
1.    Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2.  Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
3.   Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4.    Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.

Postingan Lain

Previous
Next Post »